PENDIDIKAN DI SULAWESI BARAT MENGALAMI KEMAJUAN SETIAP TAHUN

SALAH SATU FAKTOR PERKEMBANGAN SUATU DAERAH DAPAT DILIHAT DARI TINGKAT KEMAJUAN PENDIDIKANNYA. SULAWESI BARAT, SEBAGAI PROVINSI TERMUDA DI INDONESIA, MENGALAMI PERKEMBANGAN YANG SIGNIFIKAN. INI DAPAT DILIHAT DARI INDIKATOR PENCAPAIANNYA DARI TAHUN KE TAHUN.

PERTAMA, DILIHAT DARI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA. DIMANA PADA TAHUN 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT BERADA PADA URUTAN KE 32 DARI 33 PROVINSI DI INDONESIA DAN PADA TAHUN 2010 NAIK KE URUTAN KE 27.

KEDUA, DARI PEMBERANTASAN BUTA AKSARA. JUMLAH PROSENTASE BUTA AKSARA/YANG TIDAK DAPAT MEMBACA DAN MANULIS MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL PADA DINAS PENDIDIKAN YANG KEGIATANNYA DIMULAI PADA TAHUN 2006 SEBESAR 11,7 %, PADA TAHUN 2011 MENGALAMI PENURUNAN SEBESAR 6,4%.

KETIGA, HASIL UJIAN NASIONAL. UNTUK TINGKAT SLTA DAN SLTP, PADA TAHUN 2008 PROVINSI SULAWESI BARAT BERADA PADA PERINGKAT 27 DARI 33 PROVINSI DI INDONESIA. NAMUN PADA TAHUN 2009 PROVINSI SULAWESI BARAT NAIK PERINGKAT KE 24, BERTURUT-TURUT, TAHUN 2010 NAIK KE PERINGKAT 17 DAN TAHUN 2011 BERHASIL NAIK KE PERINGKAT 14.

SEBAGAI TINDAK LANJUT DARI  DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT DALAM HAL MEMACU PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN SEBAGAI WUJUD PELAKSANAAN PEMBANGUNAN YANG TERTUANG DALAM SALAH SATU DARI EMPAT STRONG POINT PEMBANGUNAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT INI TENTUNYA SEJALAN DENGAN PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DARI 33 PROVINSI DI INDONESIA. DIMANA NILAI IPM DITENTUKAN OLEH 3 FAKTOR YAITU PENDIDIKAN,KESEHATAN, DAN EKONOMI DALAM HAL INI PENDAPATAN.

MENURUNKAN ANGKA MELEK HURUF DAN MEMPERKECIL ANAK PUTUS SEKOLAH, DUA HAL INI, MERUPAKAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT DALAM MENAIKKAN PERINGKAT IPM DARI 33 PROVINSI DI INDONESIA. SEHINGGA PADA TAHUN 2012, YANG AKAN LEBIH DIPACU BAGAIMANA MENURUNKAN JUMLAH  ANAK-ANAK USIA SEKOLAH  YANG MELEK HURUF DAN YANG PUTUS SEKOLAH.

SELAIN BAGAIMANA MENURUNKAN JUMLAH ANAK-ANAK USIA SEKOLAH YANG MELEK HURUF DAN YANG PUTUS SEKOLAH, SALAH SATU FAKTOR YANG DAPAT MENUNJANG MUTU PENDIDIKAN ADALAH PENINGKATAN MUTU TENAGA PENGAJAR, MAKA DINAS PENDIDIKAN PROV. SULAWESI BARAT MEMPROGRAMKAN KEGIATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MELALUI KEGIATAN-KEGIATAN SEPERTI: PENDIDIKAN LANJUTAN BAGI TENAGA PENDIDIK UNTUK MEMENUHI ESTÁNDAR KUALIFIKASI (S.1/D.IV), PENGEMBANGAN SISTEM PENGHARGAAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP PROFESI PENDIDIK, DAN MENGADAKAN WORKSHOP-WORKSHOP DAN BIMBINGAN TEKNIS.

UNTUK ITU, PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT TELAH MEMBERIKAN BEBERAPA BANTUAN DALAM PROSES PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU, ANTARA LAIN;

a.    TENAGA PENGAJAR BERKUALIFIKASI S1 DAN S2. SETIAP TAHUN DIBERIKAN BANTUAN PENDIDIKAN KEPADA 50 ORANG GURU SD KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH PROV. SULAWESI BARAT DENGAN UNIVERSITAS TERBUKA. KERJASAMA INI SUDAH BERJALAN DARI TAHUN 2007 SAMPAI SEKARANG TAHUN 2011.

b.    MENGADAKAN PELATIHAN UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI GURU, DIMANA PELATIHAN INI TELAH DIADAKAN MULAI TAHUN 2008 DAN DIIKUTI OLEH 540 GURU SETIAP TAHUNNYA. PELATIHAN INI SUDAH BERJALAN SELAMA EMPAT TAHUN, JADI SUDAH 2160 GURU YANG SUDAH IKUT PELATIHAN TERSBUT, DALAM PELATIHAN MATERI PELAJARAN YANG DIUTAMAKAN ADALAH MATA PELAJARAN YANG DIIKUTKAN DALAM UJIAN NASIONAL UNTUK TINGKAT SD SAMPAI SLTA.

c.    PROGRAM PENDIDIKAN S2 KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR. DI MULAI SEJAK TAHUN 2009 DAN PELAKSANAANNYA DILAKUKAN SETIAP 2 (DUA) TAHUN SEKALI.

UNTUK PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU, DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT BEKERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PADA JENJANG PENDIDIKAN S2. UNTUK ANGKATAN I, TAHUN 2009 SEBANYAK 30 ORANG YANG BIAYA PENDIDIKANNYA DITANGGUNG SEPENUHNYA OLEH PEMERINTAH PROVINSI KEMUDIAN, PADA TAHUN 2011 SEBANYAK 50 ORANG GURU.

SELAIN ITU, SAAT INI DINAS PENDIDIKAN TELAH MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN BEBERAPA LEMBAGA-LEMBAGA DONOR. LANGKAH  INI DIAMBIL MENGINGAT JUMLAH ANGGARAN YANG DIBERIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN SANGAT TERBATAS SEHINGGA DIPERLUKAN KERJASAMA DENGAN BEBERAPA LEMBAGA-LEMBAGA DONOR SEPERTI UNICEF, ASIAN FOUNDATION, DAN ILO.  DARI KERJA SAMA INI DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN DENGAN CARA MEMBUAT PROGRAM KERJA YANG DITAWARKAN KEPADA LEMBAGA-LEMBAGA TERSEBUT.

PADA TAHUN 2010, PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT TELAH MENANDATANGANI KONTRAK KERJASAMA DENGAN LEMBAGA PERWAKILAN ASIAN FOUNDATION YAITU YASMIP. KERJASAMA INI BARU TERBANGUN SETELAH PENJAJAKAN YANG DILAKUKAN OLEH DINAS PENDIDIKAN SEJAK TAHUN 2009. HASIL DARI KERJASAMA INI, PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT TELAH MENERIMA BANTUAN DANA PENDIDIKAN BERUPA BANTUAN FISIK SEPERTI PENGADAAN BEBERAPA UNIT KOMPUTER. SEDANGKAN BANTUAN NON FISIK BERUPA PELATIHAN-PELATIHAN TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (GENDER). BANTUAN NON FISIK INILAH YANG PALING BANYAK DILAKUKAN OLEH LEMBAGA LEMBAGA DONOR.

 “JADI BEBERAPA PROGRAM DARI KITA MEREKA AMBIL ALIH DAN MEREKA DANAI SENDIRI, DAN PROGRAM KERJA INI TENTUNYA MELALUI HASIL KESEPAKATAN BERSAMA. DANANYA SUDAH DIKUCURKAN PULUHAN MILIAR RUPIAH.” JELAS JAMIL BARAMBANGI, KADIS PENDIDIKAN NASIONAL PROVINSI  SULAWESI BARAT SAAT WAWANCARA LANGSUNG DI KEDIAMANNYA.

SEKARANG INI SEDANG DIPROGRAMKAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEJURUAN DI LIMA KABUPATEN DI SULAWESI BARAT. DI WILAYAH KABUPATEN MAMUJU UTARA AKAN DIBANGUN SEKOLAH MENENGAH INDUSTRI KAKAO (SMIK) YANG TELAH DIMULAI PEMBANGUNANNYA DITANDAI DENGAN PELETAKAN BATU PERTAMA OLEH GUBERNUR H. ANWAR ADNAN SALEH PADA TANGGAL 21 SEPTEMBER 2001 DI TASIU KEC. KALUKKU DI ATAS LAHAN SELUAS 7.8 Ha. SMIK INI AKAN MENJADI PUSAT PENGEMBANGAN KAKAO DI SULAWESIO BARAT DENGAN MENERAPKAN KONSEP OLAH PILIH JUAL. SELAIN ITU, SISWA DAN GURU DIASRAMAKAN.

SEDANGKAN DI KABUPATEN MAJENE RENCANA PEMBANGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KELAUTAN TELAH SAMPAI PADA TAHAP PELETAKAN BATU PERTAMA YANG BERDIRI DIATAS AREAL TANAH SELUAS 7,8 HA. SEKOLAH INI BERORIENTASI PADA KELAUTAN ATAU KEBAHARIAN. DARI PROGRAM INI DIMISALKAN PENJUALAN IKAN TERBANG (TUING-TUING) YANG MERUPAKAN SALAH SATU USAHA MASYARAKAT MAJENE NANTINYA DAPAT DIKELOLA SECARA INDUSTRI. SMIK INI AKAN MENGOLA BAHAN BAKU MENJADI BAHAN JADI SEPERTI COKLAT, PERMEN COKLAT, SUSU COKLAT DAN LAIN-LAIN

KABUPATEN MAMASA YANG SUDAH DIJADIKAN DESTINASI KUNJUNGAN WISATA AKAN DIKEMBANGKAN PEMBANGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PARIWISATA. UNTUK ITU PERLU DIDUKUNG DENGAN SISTEM PENDIDIKAN YANG BERORIENTASI PADA PENDIDIKAN KEPARIWISATAAN.

SALAH SATU PROGRAM KERJA PADA DINAS PENDIDIKAN YANG SAAT INI MENJADI PILIHAN UTAMA ADALAH PEMBERANTASAN BUTA AKSARA MELALUI PROGRAM “TUNTAS” ATAU PENUNTASAN BUTA AKSARA YANG DILAKSANAKAN DI SELURUH KECAMATAN-KECAMATAN YANG ADA DI PROVINSI SULAWESI BARAT.

OLEH KEMENTERIAN PENDIDIKAN PROGRAM INI DIJADIKAN SEBAGAI PILOT PROYEK PENUNTASAN BUTA AKSARA DI PROVINSI SULAWESI BARAT BEKERJA SAMA DENGAN SEPULUH LSM, DI ANTARANYA : YAYASAN KARAMPUANG, LEMBAGA KAJIAN KAWASAN BARAT SULAWESI (LK2BS) DAN LAKIP.

PROGRAM INOVATIF LAINNYA ADALAH PEMBANGUNAN LABORATORIUM AGAMA. LABORATORIUM INI DILENGKAPI DENGAN KOMPUTER, BUKU-BUKU SERTA ALAT-ALAT PRAKTEK, DAN FASILITAS INTERNET. INI BUKAN HANYA UNTUK AGAMA ISLAM SAJA TAPI SEMUA AGAMA YANG ADA DI SEKOLAH TERSEBUT YANG BERFUNGSI SEBAGAI SARANA PENGKAJIAN AGAMA DAN TEMPAT DISKUSI TENTANG PERSOALAN-PERSOALAN MENYANGKUT TUGAS-TUGAS KEAGAMAAN.

SAMPAI  SAAT INI KURANG LEBIH 10 SEKOLAH TINGKAT SLTP DAN SLTA DI PROVINSI SULAWESI BARAT MEMILIKI FASILITAS LABORATORIUM INI, DIANTARANYA SMA NEGERI 1 MAMUJU, SMA NEGERI 1 POLEWALI DAN SMP NEGERI 2 MAMUJU.

DARI PROGRAM INI, DIHARAPKAN MENGHASILKAN GENERASI  YANG BERMORAL DAN BERAKHLAK. SELAIN ITU, DENGAN TERSEDIANYA FASILITAS DI LABORATORIUM AGAMA INI, GURU-GURU MATA PELAJARAN AGAMA DISEKOLAH TERSEBUT MERASA SANGAT TERBANTU KARENA SISWA-SISWA DAPAT MENYELESAIKAN TUGAS YANG DIBERIKAN DENGAN BAIK DAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN MEREKA PUN SEMAKIN MENINGKAT.

UNTUK PENDIDIKAN SETINGKAT UNIVERSITAS, DIMANA PENETAPAN STATUS UNIVERSITAS SULAWESI BARAT (UNSULAWESI BARAT) MENJADI UNIVERSITAS NEGERI TINGGAL MENUNGGU SURAT KEPUTUSAN DARI PRESIDEN KARENA KELENGKAPAN ADMINISTRASINYA SUDAH DILENGKAPI. JADI DIANGGAP TIDAK ADA KENDALA LAGI. DEMIKIAN PULA DENGAN PEMBANGUNAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU (LPM) YANG SELESAI SEJAK TAHUN 2009. DIHARAPKAN KEDUA LEMBAGA TERSEBUT, BAIK UNIVERSITAS SULAWESI BARAT MAUPUN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU DAPAT SEGERA DIRESMIKAN TAHUN INI.

PRESTASI LAIN YANG PERNAH DICAPAI OLEH DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SULAWESI BARAT, DARI SISI PRESTASI KETERAMPILAN, ANTARA LAIN :

1.    JUARA I LOMBA MENYANYI SOLO PADA OLIMPIADE SENI YANG DIADAKAN DI SURABAYA.

2.    JUARA II TINGKAT SD PENYANDANG CACAT PADA OLIMPIADE  PENYANDANG CACAT

3.    JUARA I TATA BUSANA TINGKAT NASIONAL.

“NAMUN, UNTUK OLIMPIADE SAINS KAMI BELUM MAMPU IKUTI TERKENDALA OLEH SARANA DAN TIDAK ADANYA PEMBIMBING ATAU PELATIH KHUSUS YANG DAPAT MENGARAHKAN SISWA-SISWI SULAWESI BARAT YANG DIANGGAP BERPRESTASI DIBIDANG MATA PELAJARAN ILMU PASTI/SAINS INI.”

SEMENTARA ITU, SEJAK TAHUN 2011 SEKOLAH RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SUDAH DITANGANI OLEH PROVINSI UNTUK TINGKAT SLTP DAN SLTA, SEDANGKAN TINGKAT SD MASIH DITANGANI OLEH KABUPATEN. DEMIKIAN PULA, RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) YANG ADA DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR DAN KABUPATEN MAJENE NAMUN PENGANGGARANNYA TETAP MELALUI PUSAT 50 %, PROVINSI 40 % DAN KABUPATEN 10 %.

Tingkatkan Produksi Ikan Pemprov Sulbar Bangun PPN

Guna memaksimalkan pengelolaan potensi perikanan pada tahun 2012 Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat segera akan membangun Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Kabupaten Majene.
Hal ini ditegaskan oleh Gubernur Sulbar H.Anwar Adnan Saleh di ruang kerjanya. Dikatakan bahwa pada tahun 2011 pemerintah Sulawesi barat akanmemaksimalkan pengelolaan potensi laut untuk meningkatkan produksi perikanan salah satunya dengan memaksimalkan sarana dan prasarana.
Ia menjelaskan bahwa dengan potensi luas laut sekitar 20.000 kilometer lebih luas dari wilayah daratnya hanya sekitar 17.000 kilometer memiliki tingkat produksi perikanan sekitar 67.000 ton pertahunnya, oleh karena it5u pada tahubn 2012 pemerintah akan berupaya terus meningkatkan hasil produksi hingga sampai 3 kali lipat dari produksi yang dihasilkan saat ini.
Selain itu pemerintah juga akan membangun pabrik pengolahan ikan yang diharapkan akan memacu semangat para nelayan untuk terus menangkap ikan guna kesejahteraan mereka. "Sektor perikanan di Sulbar diharapkan dapat berperan menumbuhkan ekonomi Sulbar" ujar Gubernur.
Pemerintah Sulbar telah menjalin kerjasama dengan salah satu investor dari jerman untuk membangun Pabrik pengolahan Ikan di kabupaten Majene yang akan berlokasi di Kecamatan sendana sekitar 102 kilometer dari kota mamuju dengan lahan seluas 100 hektare.
PPN Majene yang nantinya akan menjadi pelabuhan perikanan terbesar di Sulbar dengan penampungan ikan sekitar lima hektare dengan panjang dermaga 200 meter, anggaran pembangunannya akan dialokasikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui anggaran APBN Perubahan 2011.

GALI SUMBER BAHAN PANGAN ALTERNATIF !

SEJALAN DENGAN SALAH SATU POINT DALAM 4 STRONG POINT VISI PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT YAITU “REVITALISASI PERTANIAN”, MAKA MELALUI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI SULAWESI BARAT. OLEH GUBERNUR SULAWESI BARAT, H. ANWAR ADNAN SALEH DALAM SAMBUTAN DAN ARAHANNYA PADA SAAT MENGHADIRI FORUM KOORDINASI YANG DIADAKAN OLEH BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI SULAWESI BARAT BEBERAPA WAKTU YANG LALU. BELIAU SENANTIASA MENGINGATKAN BAHWA  “SUDAH MENJADI TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DALAM PELAKSANAAN REVITALISASI PERTANIAN INI, DEMI MENDORONG PARTISIPASI MASYARAKAT, PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN SENANTIASA MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT.”

BUKAN HANYA MENINGKATKAN MUTU JENIS-JENIS PANGAN YANG SUDAH ADA SEPERTI BERAS, KAKAO, DAN LAIN-LAIN AKAN TETAPI BERUSAHA MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN SUMBER PANGAN ALTERNATIF YANG BERSUMBER DARI PANGAN LOKAL SEPERTI UBI KAYU DAN BEBERAPA JENIS SAYUR-SAYURAN MELALUI KEGIATAN PEMANFAATAN PEKARANGAN. JUGA DENGAN MENGIKUTI KEGIATAN PAMERAN PANGAN DAN LOMBA CIPTA MENU DI TINGKAT NASIONAL YANG BERTUJUAN UNTUK MENGENAL BERAGAM MAKANAN KHAS YANG BERSUMBER DARI PANGAN LOKAL DARI DAERAH LAIN YANG NANTINYA DIPERKENALKAN DI DAERAH KITA SENDIRI (PROVINSI SULBAR) DAN SEBALIKNYA MENGENALKAN MAKANAN KHAS DARI DAERAH KITA KEPADA DAERAH LAIN.

Sulbar Akan Bangun Depot Pertamina

Mamuju Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berencana mencari lahan kosong untuk pembangunan Depot Pertamina guna mengatasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak yang saat ini juga dialami hampir diseluruh provinsi di Indonesia (BBM).

Kepala Biro Pemerintahan Pemprov Sulbar Khaeruddin Anas, di Mamuju, mengungkapkan, sebagai provinsi yang otonom sudah sepantasnya daerah ini memiliki depot Pertamina sendiri guna memberikan pelayanan terhadap konsumen yang membutuhkan BBM. 

"Pembagunan Depot Pertamina adalah sebuah keharusan sebagai provinsi yang otonom," kata dia.

Karena itu, kata dia, dirinya akan mengusulkan agar depot Pertamina di Sulbar segera dibangun untuk mengatasi kelangkaan BBM yang akhir-akhir ini sering terjadi di beberapa SPBU di Sulbar. 

"Banyak SPBU yang ada di Sulbar mulai dari Kabupaten Polewali Mandar, Majene, Mamasa, Mamuju Utara dan Mamuju mengalami kelangkaan BBM. Hal ini diakibatkan karena terlambatnya pasokan BBM dari depot Pertamina Pare-Pare, Sulawesi Selatan," ungkapnya.

Selain lambatnya pasokan dari depot Pertamina Pare-Pare, beberapa SPBU di Sulbar juga dikurangi jumlah pasokannya. 

"Akhir-akhir ini jatah untuk SPBU di seluruh wilayah Sulbar rata-rata dikurangi," katanya. 

Oleh karena itu, kata dia, program pembangunan depot Pertamina yang memiliki fasilitas dan kapasitas lebih besar akan menjadi prioritas utama agar perusahaan minyak negara itu tidak mengalami krisis penyediaan bahan bakar minyak (BBM) akibat masalah pengiriman. 

"Pembangunan depot Pertamina di Sulbar akan menjadi prioritas untuk mengatasi kekurangan minyak," tuturnya. 

Menurut dia, lahan yang cocok untuk pembangunan depot Pertamina harus lokasi yang jalur transportasi airnya tidak akan mengalami pendangkalan bila memasuki musim kemarau. "Lokasi pembangunan depot Pertamina harus mengacu dengan aturan, tidak asal mencari lahan," kata Kaheruddin.